Wednesday, January 20, 2016
Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : PANGERAN MATAHARI DARI PUNCAK MERAPI
Lelaki berpakaian merah itu berlari seperti dikejar setan. Dalam kegelapan malam tubuhnya beberapa kali membentur pohon, pakaiannya robek-robek terkait duri, bahkan kulitnya penuh dengan barut luka yang menjadi perih akibat teresap keringat. Namun semua itu tidak diperdulikannya. Dia lari terus sekencang yang bisa dilakukannya walau nafasnya mulai menyesak dan lidahnya terjulur-julur seperti anjing gila. Di tangan kirinya ada kantung kain.
Sambil berlari dia berulang kali berpaling ke arah timur. Saat demi saat langit di jurusan itu tampak menjadi terang. Hal inilah yang agaknya ditakuti orang berpakaian merah itu. Sebentar-sebentar dari mulutnya terlontar kata-kata "Celaka.....! Celaka diriku! Tak mungkin aku mencapai tempat itu sebelum matahari terbit! Celaka! Mati....! Aku akan mati!" Orang ini berlari terus. Berusaha lebih kecang. Namun tenaganya hampir punah. Kedua kakinya seperti dibe
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Alhamdulillah
Kehidupan memang terkadang menyedihkan dan terkadang juga menyakitkan untuk direnungi bahkan dijalani, itulah yang dihadapi Aku saat ini. Aku harus banting tulang demi menghidupi kedua Adikku, walaupun sesungguhnya Aku masih sekolah, tapi semua itu Aku lakukan dengan ikhlas demi kedua Adikku. Kini Aku sudah kelas 11 di SMA BUDI SASTRA, sekolah yang memang terkenal elit. Mengapa Aku bisa masuk ke sekolah itu? Ya karena Anugrah ALLAH SWT. lah Aku dikaruniai otak yang cerdas sehingga bisa masuk dan menimba ilmu disana walau hanya melalui jalur beasiswa, sungguh Aku sangat mensyukuri itu semua.
Setiap hari Aku harus berjualan kue, memang itu adalah dagangan bibiku yang dititipkan untuk dijual oleh ku, keuntungan yang sedikit bukan berarti mematahkan semangatku untuk mencari uang dan menghidupi kedua Adikku yang masih di bangku SD dan SMP kelas 8 itu. Aku membawa daganganku ke sekolah, tanpa rasa malu Aku menjajakan kueku kepada teman-teman dan seluruh warga sekolah disana yang terkadang Aku membuat sebuah tenda kecil untuk mepermudahku menjajaka
... baca selengkapnya di Alhamdulillah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Monday, January 18, 2016
Melawan Rasa Takut
“Fara lihat ini, kak Ame punya gambar bagus lho…” kata kak Ame.” Iya, gambar ini akan keluar dan makan fara,” tambah kak Tata seraya memperlihatkan gambar itu. Aku pun menjerit, lalu lari ke dapur mencari ibuku. “Bu… kak Ame dan kak Tata takut-takutin Fara dengan kertas itu lagi..” kataku merengek kepada ibuku.
Aku benar-benar takut dengan kertas itu. Kertas itu sebenarnya adalah cover buku yang telah tanggal dari bukunya. Cover itu bergambar pocong yang sangat menakutkan bagiku. Saat itu aku berumur 4 tahun. Aku sangat sering ditakut-takutin oleh kakak-kakakku dengan kertas itu. Aku juga jadi lebih sering mengadu kepada ibuku. Sebenernya sebelumya ibuku sudah menasehatiku dan kakak kakakku. “Fara itu kan cuma gambar, tidak mungkin keluar.” Itulah kata kata ibuku. Tapi tetap saja aku takut. Aku selalu berlari dikejar-kejar oleh kakakku sampai-sampai aku terjatuh. Itu semua karena gambar jelek itu dan karena gambar itu juga aku jadi sering mimpi buruk dan mengigau. Akhirnya ibuku memutuskan untuk membakar
... baca selengkapnya di Melawan Rasa Takut Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Sunday, January 17, 2016
Cause of My Parent’s Lie
Pada sabtu pagi sang ayah hendak berangkat kerja, dia mulai mengendap-ngendap ke luar kamar ketika selesai berpakaian, setelah sampai di pintu depan dia merasa bahwa dia telah berhasil meloloskan diri tanpa sepengetahuan pangeran kecilnya, tapi baru sebelah kaos kakinya dipasang sudah terdengar suara sang pageran kecilnya “Ikuuuttt…” disertai tangisan yang keras, itulah kebiasaan seorang ayah setiap pagi ketika hendak berangkat kerja.
Dipeluk anaknya “Kamu nggak usah ikut sayang, bapak bentar saja cuma mau ke sana dekat saja, nanti kalau bapak pulang, bapak belikan mainan bagus ya, yang penting kamu tidak ikut!”. Mendengar kalimat itu sang anak pun terdiam dari tangisnya berharap bapaknya sebentar lagi pulang dengan mainan kesukaannya.
Sore hari bapak baru pulang, si kecil baru terbangun setelah tertidur kecapean menangis menunggu bapaknya pulang yang katanya hanya sebentar, dia pun menagih mainan yang dijanjikan bapaknya “Waduh… tadi waktu bapak lewat, tokonya lagi tutup sayang, ya mainannya nggak bisa dibeli”. Sang pangeran pun percaya
... baca selengkapnya di Cause of My Parent’s Lie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Monday, January 11, 2016
101 Cara Mengatasi Stress
Mempersiapkan untuk pagi malam sebelumnya
Hindari pakaian ketat
Hindari bergantung pada bahan-bahan kimia
Atur janji ke depan
Jangan mengandalkan memori Anda ... tuliskanlah
Praktekkan pemeliharaan preventif
Membuat duplikat kunci
Berkata "tidak" lebih sering
Menetapkan prioritas dalam hidup Anda
Hindari orang-orang negatif
Menggunakan waktu dengan bijak
Sederhanakan waktu makan
Selalu membuat salinan surat-surat penting
Mengantisipasi kebutuhan Anda
Perbaiki apa pun yang tidak bekerja dengan benar
Meminta bantuan untuk pekerjaan yang tidak Anda sukai
Bagilah tugas besar menjadi bagian kecil yang dapat dikerjakan
Lihatlah masalah sebagai tantangan
Lihatlah tantangan yang berbeda
Variasikan hidup anda
Senyum
Bersiaplah untuk hujan
Menggelitik bayi
Pelihara anjing yang ramah / kucing
Tidak harus tahu semua jawaban
Ambil hik
... baca selengkapnya di 101 Cara Mengatasi Stress Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Saturday, January 9, 2016
Wiro Sableng #167 : Fitnah Berdarah Di Tanah Agam
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK
UNTUK beberapa lama nenek berjuluk Si Kamba Mancuang Tangan Manjulai masih memegangi kain putih yang muncul secara tidak terduga dalam keadaan tergulung pada sebatang potongan bambu dan menancap di tanah, sementara beberapa tokoh silat yaitu Ki Bonang Talang Ijo, Perwira Muda Teng Sien, Pandeka Bumi Langit Dari Sumanik dan Tuanku Laras Muko Balang yang ada di situ memperhatikan. Di atas kain putih terdapat tulisan yang memberi tahu bahwa orang yang membunuh Duo Hantu Gunung Sago Si Kalam Langit adalah Wiro, yang disebut sebagai pemuda Jawa berambut panjang, berjuluk Pendekar 212 Wiro Sableng.
Setelah ditanggalkan dari batang bambu si nenek akhirnya serahkan kain putih pada Ki Bonang Talang Ijo, tokoh silat dari tanah Jawa yang bertindak selaku pimpinan pencarian kupu-kupu batu giok yang lenyap secara gaib dari tempat asalnya di Kotaraja Kerajaan Tiongkok.
"Ki Bonang, baca tulisan ini. Aku ingin tahu bagaimana pendapatmu."
Kakek bermuka hijau a
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #167 : Fitnah Berdarah Di Tanah Agam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Wednesday, January 6, 2016
Harga Sebuah Penyesalan
Sepasang suami-istri yg sudah dikaruniai,seorang anak berumur 1 thn hidup dgn bahagia. Mereka memelihara seekor anjing yg begitu setia.
Sejak dari pacaran sampai sdh dikaruniai anak, anjing ini telah menjadi bagian dalam hidup mereka. Sebagai teman bermain, penjaga sekaligus pelindung keluarga. Merekapun sangat menyayangi dan mempercayai anjing ini.
Suatu saat kedua suami istri ini keluar rumah dan maninggalkan anak mrk bersama anjing peliharaannya. Namun mrk lupa memberi makan anjing tsb.
Saat mrk pulang, dikejutkan dgn tetesan2 darah yg berserahkan dilantai.
Kaget, takut, khawatir bercampur aduk dlm benak mrk lsg berlari menuju kamar.
Di depan pintu kamar, duduk anjing peliharaan itu dgn mulut yng masih meneteskan darah segar. Histeris, kedua suami-istri berteriak. Si istri terduduk lemas dgn isak tangis, sedangkan sang suami langsung mengambil kursi yg ada diruangan, dan menghantamkanya bertubi-tubi kekepala anjing tsb. Si anjing seolah pasrah menerima nasibnya tanpa berusaha menghindar,..akhirnya mati.
... baca selengkapnya di Harga Sebuah Penyesalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu